Sabtu, 27 November 2010

Antara Business dan Mafia

Lucunya Negeri Ini..........


Memang sungguh luar biasa........... kata-kata ini tepat digunakan saat ini...
dikala bencana tak henti menghampiri negeri ini tetapi di sisi lain negeri ini justru ada yg sedang asik berpesta
baru-baru ini seperti yg kita ketahui di kawasan asia baru saja melangsungkan mega acara untuk penganugerahan para calon Taipan Asia dengan nama ABLA 9th Annual

Indonesia...

seharusnya bangsa ini tidaklah tepat untuk berpartisipasi dalam acara ini, bagaimana mungkin Indonesia yg notabene penghasil Mafia bisa diikutkan sebagai penghasil Businessman?? sungguh teramat lucu...
seperti yg kemarin kita saksikan Indonesia mengirimkan "Kandidat", Betul dialah Budi Li putra tunggal Dasi Soeprajitno yg juga sekaligus pewaris tunggal Dynasty Business Goup BsB - Copthorne Inc maupun Organisasi Mafia di semenanjung asia pasific. seperti layaknya putra mahkota dia dengan penuh percaya diri menghadiri acara tersebut di dampingi putri Taipan Indonesia Hary Tanoe, Valencia Tanoe.. kita bisa saksikan betapa miris bahwa setiap insan disana begitu hormatnya hingga kepala menunduk dan menjauh dari tempat semula, Jacqueline Lam dan Aparna Agrawal yg sebelumnya terlihat melambaikan tangan ke sekitar untuk para media yg meliput acara mereka bergegas menghampiri dan menyalami dengan penuh hormat kepada seorang putra mahkota Dynasty Mafia seperti layaknya orang Agung, bagaimana bisa orang umum meluapakan sepak terjang mereka??? bagaimana bisa setiap tindakan intimidasi yg selama ini mereka lakukan begitu saja mudah dilupakan dan justru berbalik hormat bak seorang pelayan terhadap Tuan nya, melihat acara tersebut sungguh tragis, acara yg diliput hampir ke seluruh penjuru asia ini menjadi ajang berkumpulnya para gembong Mafia di kawasan asia pasific ini, lalu apa manusia tidak bisa membedakan antara Mafia dan Businessman???

Begitulah cermin asia ini, tidak jauh berbeda antara Singapura dan Indonesia, sama-sama bodoh dan tidak punya akal sehat hingga tidak tahu siapa yg seharusnya dihormati dan siapa yg tidak.

Mumin Ali Gunawan, tentu kita tidak asing dengan nama ini, Betul dialah Bos Panin Group yg selama ini memonopoli kredit perumahan di seluruh Indonesia, apakah anda tahu latar belakang maupun siapa sesungguhnya orang ini???

Mumin Ali Gunawan (MAG) adalah Ipar dari Mochtar Riady pemilik tunggal Group Lippo, terkejut??? begitulah nyatanya.. Swissasia yg kita ketahui adalah perusahaan Internasional yg sudah sangat terkenal sungguh diluar dugaan disitu ada nama MAG sebagai salah satu pemegang saham nya. pada tahun 2003 MAG membeli 11,6% saham Swissasia senilai tidak kurang USD 180 juta.. Fantastis ! Darimana asal uang tersebut??? dari RAKYAT.... kita suda habis dibodohi dengan kredit angsuran rumah yg mencekik, dengan bunga 9-12% setahun jika dikalikan 10 tahun angsuran maka harga rumah itu menjadi 2x lipat... apa anda tahu berapa bunga untuk angsuran rumah di luar negeri??? tidak sampai 8%/tahun, kita tergiur dengan kemudahan yg ditawarkan oleh Bank Panin/ANZ agar kita bisa memiliki rumah tapi kita sungguh bodoh tidak mengetahui apa dibalik kemudahan itu, bunga yg tidak ubahnya seperti lintah darat berkedok ekslufif seperti Panin Bank

Keberadaan keluarga Riady di belakang Swissasia semakin tercermin dalam susunan komisaris dan jajaran direksi baru Bank Lippo, yang ternyata banyak diisi oleh orang-orang keluarga Riady. Hasil RUPS menyebutkan empat komisaris baru diangkat mewakili Konsorsium Swissasia: Rainer Silhavy, Jan G. Cherim, James C. Ng, dan Christopher Williams. Di jajaran direksi, Swissasia menempatkan Lee Heok Seng dan Mark Mc Kenny. 

Diantara para komisaris itu, James C. Ng saat ini tercatat bekerja sebagai CEO dari e-New Media Company Ltd. Perusahaan itu pada 2000 diketahui membeli 72,3 juta lembar saham Across Asia Multimedia Ltd., perusahaan milik keluarga Riady dan tempat Christopher Williams sempat bekerja. Sebelum masuk e-New Media, Ng tercatat sebagai Direktur Eksekutif First Pacific, perusahaan investasi yang dimiliki keluarga Salim, sahabat lama keluarga Riady. Jadi, sebagaimana Williams, Ng boleh dikata punya hubungan dengan keluarga Riady. 



Di jajaran direksi, Lee Heok Seng yang juga mewakili Swissasia adalah assistant general manager di bagian risk control management head di RZB Cabang Singapura. Yang menarik, sebagaimana dapat dilihat pada situs Life Bible-Presbyterian Church Singapura, Lee adalah penceramah pada gereja itu. Kebetulan, keluarga Riady juga penganut aliran gereja ini.

Hubungan berupa sesama penganut satu aliran gereja tak bisa diabaikan begitu saja. Jika Anda ingat kasus sumbangan ilegal James Riady kepada calon presiden Bill Clinton pada Pemilihan Presiden Amerika 1992, di situ Anda akan menemukan nama Jim Guy Tucker. Melalui mantan Gubernur Arkansas inilah Riady berkenalan dengan Clinton. Majalah Fortune pernah menulis bahwa kedekatan Riady dengan Tucker bermula dari perkenalan keduanya ketika sama-sama aktif di Gereja Presbyterian di Little Rock, Arkansas, sekitar 20 tahun sebelumnya.
 


Lalu sekarang pertanyaan nya apakah benar bahwa Mafia dengan Businessman itu sama???
jika kita bicara skala maka jawabannya tentu IYA.. Business kecil mungkin memang dimiliki orang-orang bersih yg sungguh-sungguh mencari tiap rupiah keuntungan demi mempertahankan kelangsungan usaha namun skala raksasa tidak ada satupun dalam area ini yg tidak tersentuh oleh Mafia, kekuatan finasial tanpa batas hanya ada dan berasal dari sini.. bukan yg lain.. 


Sungguh Miris...

Rabu, 27 Oktober 2010

Artis dan "Underworld"

Bicara mengenai dunia selebritis tentu tidak lepas dari kesan glamor, mahal dan juga berkelas, tidak bisa dipungkiri bahwa dunia ini adalah dunia yg tidak bisa mudah dijangkau oleh para lelaki "biasa", artis ataupun model yg sudah memiliki reputasi tinggi tentu memiliki nilai tawar yg tidak mungkin dijangkau kalangan umum, publik figur yg seharusnya menjadi panutan justru berjalan ke arah yg sangat tidak terpuji, para artis high class ini hanya mau bergaul dengan dunia yg mampu mengikuti gaya hidupnya.

lalu pertanyaannya dunia apa itu?

Underworld, tidak ada yg lain.. komunitas elite ini memang seperti memiliki surga, dengan segala yg berlimpah maupun kekuatan dukungan keamanan yg super ketat tentu membuat siapapun merasa nyaman, bagi taipan muda hal ini tentu setali tiga uang, mereka yg baru menikmati dunia sudah diberi angin surga akibat simbiosis mutualisme kedua dunia, artis dengan segala keglamoran nya hanya bisa dipenuhi oleh "Underworld" ini
sebut saja nama model papan atas seperti Indah Kalalo, Dominique, Putri Patricia, Tika Putri hingga yg paling hebat adalah para "Ratu" dari kontes2 kecantikan indonesia diantaranya Imelda, Raline, Qory, Tiffany hingga Nadine, semuanya adalah nama yg mahal bukan? tidak ada gosip banyak tentang mereka, pacar mereka atau apapun juga selama ini tentu nya, nama2 ini adalah nama yg "Familier" dengan dunia "Underworld" dengan segala kelebihan yg dimiliki tentu kedua dunia ini akan erat bersinergi

Sangat prihatin, satu kata itu paling tepat menggambarkan situasi nya, para putri kontes2 kecantikan ini yg menjadi tolak ukur sebagian wanita indonesia justru dalam kenyataan nya selalu berada di sekeliling para taipan2 muda yg dengan mudahnya menjalin suatu relasi yg jelas kita tahu tidak ada bagusnya atau tidak ada nilai positifnya. Taipan muda seperti Sandiaga Uno, Alex Gunawan, Budi Li, Ronny Tanoko, Ardi & Anindya Bakrie, Edwin Abeng, Arnold Waskito, Arga Winata hingga Salim brothers sudah jelas pernah mencicipi para putri2 yg disebut ekslusif itu.

Sekarang entah mau bagaimana lagi bahwa kenyataan pahit ini tumbuh di bumi indonesia

Jumat, 22 Oktober 2010

Bisnis Hitam Makin Menjadi

Sebuah Ironi dari bangsa yg menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Di saat bangsa ini hampir tidak berdaya mengatasi kemiskinan di sisi lain ada segelintir penguasa bisnis haram yg tertawa diatas penderitaan dari tangisan rakyat jelata. para bos2 judi, club maupun aneka bisnis ilegal lain nya semakin hari semakin mengokohkan kaki nya di bumi kita tercinta.


Entah mengapa di saat seperti ini tidak ada satupun instansi negara yg mempunyai keprihatinan dan justru malah membuka pintu selebar-lebarnya terhadap bos2 bandit ini, seakan hanya demi kepentingan nya semata mengorbankan jutaan rakyat yg terhimpit dalam suatu kondisi ikatan keterpaksaan ekonomi yg berujung tingkat kemiskinan yg tidak kunjung usai dan terus bertambah


Beberapa jumlah nama yg sudah terekspos di nusantara pun seakan tidak dihiraukan, dengan menutup mata dan membiarkan praktik2 ilegal itu terus berjalan seakan itu hal biasa, kita sebut saja Tommy Winata, Yasmin, Cocong, Chin Sie Li, Apauw maupun Olo Panggabean di Medan


Tommy Winata alias TW adalah motor serangkaian bisnis kotor yg tumbuh berkembang pesat di Jakarta, daerah Raja Mas, Kunir, Gedung ITC hingga Mangga Dua Square adalah titik dimana ada beberapa lokasi kasino non-resmi (tapi resmi juga sih-red) yg buka setiap hari dan berhasil meraup untung bersih Milyar an rupiah setiap bulan nya.


Yasmin dan Cocong tiada lain dan bukan adalah penguasa Club Suncity dan sekitarnya juga punya andil besar dalam dunia mafia indonesia, dimana pada saat pembersihan lokalisasi dimulai mereka justru menyiapkan gadis2 eksklusif dengan tarif booking yg harga nya mencapai 5x lipat dari biasa nya baik lokal maupun import


Chin Sie Li, pribadi yg satu ini bisa disebut Kaisar dalam dunia mafia indonesia, dimana namanya hampir tidak terekspos publik bahkan dengan cerdik menghindar dari setiap sorot lensa yg akan menembus ke dalam  dirinya maupun keluarga besarnya, Sejumalh kasino di Jakarta mulai dari Hailai hingga di tiap sudut elit kota Surabaya sebut saja Darmo, Ngagel, Hingga TEC Center adalah segelintir dari gurita bisninya. Jaringan bisnis Chin Sie Lie tidak hanya ada di bumi indonesia tetapi juga hingga mancanegara, sebut saja Macau, Malaysia dan Singapore, dengan kuatnya regenerasi di tubuh keluarga besar CS Li ini tentu kita harus waspada bahwa keluarga besar CS Li inilah yg nantinya menjadi akar berikutnya bagi bisnis hitam di indonesia ini


Uang yang mirip-mirip dana nonbudgeter bagi para pemimpin TNI, Polri, Pemda Setemat, tokoh ormas dan OKP, termasuk wartawan, itu justru ada di bandar 303 ini. Akses ke para petinggi itu tidaklah sulit. Sebab, begitu ada sinyal mau dipromosikan sebagai salah satu petinggi, para bandar itu langsung mengirimkan kurir sebagai salam perkenalan. Hubungan itu terus terjalin secara alamiah pula.
Untuk oknum perwira tinggi TNI dan Polri misalnya, perbulan Rp 15 miliar. Sementara setingkat di bawahnya Rp 10 miliar. Turun ke bawahnya lagi, Rp 5 miliar. Begitulah seterusnya




Lalu jika seperti ini masih mungkinkah bisnis hitam negeri ini bisa dihentikan?

Senin, 05 Juli 2010

Daftar 5 Calon Taipan "Underworld" Indonesia

5 Calon Taipan "Underworld" Indonesia



1. Andy Winata - Kalimantan, Jakarta

Dengar namanya saja kita tentu sudah tidak asing, Iya dia adalah putra dari bos Artha Graha Group, tentu tidak mudah untuk melacak secara rinci apa yg ada di balik permainan para calon manusia super kaya ini, disamping group resmi yg berada di tangannya ada juga sejumlah bisnis berat illegal yg kita semua tahu sepak terjangnya.
Korporasi penuh intrik keluarga mafia ini sama beratnya dengan group penguasa lain diantaranya Salim, Hartono, Soeprajitno, Tanoko ataupun Sunoto yg akan menyumbang para putra mahkotanya di dalam imperium dynasty mafia Indonesia yg berkepanjangan dan tetap mengakar sampai detik ini
Andy Winata terkenal dengan sifat angkuh nya yg mudah terlihat di setiap mata yg pernah berjumpa dengan nya, dengan menyandang nama ayahnya tentu sah-sah saja jika dia mengadahkan kepalanya keatas setinggi yg dia mau untuk mendapat hormat dari orang lain,
Lulusan Monash University ini diketahui memiliki kisah asmara dengan sejumlah kalangan selebriti tanah air, nama seperti Indah kalalo, Dominique sampai Sigi Wimala disebut pernah singgah ke pelukan nya, dengan wajah yg mumpuni dan kantong yg tebal maka mudah saja dia mendapat apa yg dia mau dalam sekejap.
Dynasty Winata sendiri memang kuat untuk saat ini, disamping kita juga tahu bahwa kuatnya jaringan antar mafia maupun jaringan luar negeri tentu Andy merupakan calon yg cukup bisa diperhitungkan dalam lingkaran para jetset tanah air


2. Axton Salim - Jakarta

Dia adalah putra Anthoni Salim, atau cucu pendiri Grup Salim, Soedono Salim yang dikenal sebagai taipan paling disegani di masa pemerintahan Soeharto. Menempati posisi Direktur sejak 2009, Axton merupakan direktur termuda dari sembilan anggota dewan direksi Indofood. Selain menjadi Direktur Indofood, Axton juga menjabat sebagai Direktur di Indofood CBP Sukses Makmur yang baru saja masuk pasar modal. Sebagai salah satu cucu Soedono Salim, Axton santer disebut sebagai calon pewaris tahta kerajaan bisnis Grup Salim. Lulusan Bachelor of Science Business Administration dari University of Colorado ini memang
tidak bisa dipandang remeh, selain jaringan atas yg sudah terekspos di sisi lain pun putra mahkota ini diketahui berkawan baik dengan para mafia taipei yg mempunyai kekuasaan yg sangat kuat di tanah asia, disebut-sebut terjadinya kasus penarikan indomie tidak lain adalah indikasi bahwa ada hubungan khusus yg terjalin diantara 2 negara ini yg diwakilkan oleh Salim Family ini. Axton sendiri memiliki relasi yg cukup kuat di kalangan taipan muda indonesia ini, sehingga di masa datang tidak akan mengejutkan jika dirinya akan ada di salah satu dari 5 calon taipan di negeri ini


3. Budi Susilo Li - Surabaya, Jakarta


Lulusan Bachelor of Economic Business International dari Melbourne University ini mungkin terdengar awam bagi orang awam negeri ini, tapi jauh di dunia konglomerat tentu tidak ada yg tidak kenal keluarga besar turun temurun leluhur ini, dimulai dari kakek nya yg juga merupakan gembong nomor satu di semenanjung shanghai-shandong keluarga ini memang memiliki akar mafia yg sudah tidak diragukan lagi pengaruhnya terhadap jalan nya roda mafia di negeri indonesia, Budi Susilo yg juga merupakan putra sulung dari Dasi Soeprayitno adalah pewaris tunggal dari dynasty yg omzet nya bernilai "bersih" puluhan milyar tiap bulan nya, bisnis BsB Group yg mencakup eksport-import, container, pertambangan sumber daya alam dan juga perhotelan di Singapore maupun sejumlah bisnis riil lain nya, disamping kepemilikan sejumlah kuasa penuh atas beberapa casino, diskotik di Macau Land hingga Genting Malaysia. Budi Susilo sendiri dikenal akrab dgn sebutan nama "Li" yg berarti nama marga keluarga besarnya, Li memang pribadi yg matang dan juga bisa disebut calon terkuat untuk menjadi bos dari para bos mafia indonesia di masa datang, mengingat usia dan pengaruhnya dalam birokrasi hingga pemerintah pusat yg membuat dirinya menjadi sosok penting di balik jumlah rupiah yg tidak terbatas untuk nafas berbagai kalangan, kepiawaian Li sendiri memang tidak mengherankan karena dia adalah orang yg cukup cerdas, hebat dan "pintar" dalam bermain di dalam lingkaran penguasa yg dengan otomatis semakin mengokohkan dirinya di dalam super fondasi nomor wahid dengan lingkaran yg diisi konglomerat2 negeri ini, sebut saja nama Hari Tanu, Mumin Ali Gunawan juga Murdaya Poo Family disamping lingkaran keluarga besarnya yg masih menguasai korporat2 paling berpengaruh saat ini, selain itu dimana dibalik kekuatan finansial yg tak terbatas juga tersimpan dukungan kekuatan "Underworld" yg diprediksi akan mencapai puncaknya di generasi Li ini sendiri.


4. Abi Yapto


Namanya sering “dijual” anak-anak muda ketika berkelahi di club. Kakeknya adalah seorang patriot sejati, ayahnya seorang yang amat disegani. Mendengar nama Abi Yapto, orang sering membayangkan sosok Sonny Corleone, putra bos mafia dalam film legendaris The Godfather. Ayahnya, Yapto Soerjosoemarno disegani orang sebagai politisi kawakan yang akrab dengan himpunan pemuda di Tanah Air. Abi disebut-sebut sebagai "penerus gen" ayahnya dengan mewarisi wajah yang tampan dan kisah hidup seperti seorang Yapto muda. Namanya kian akrab terdengar setelah ia berpacaran dengan artis cantik Dian Sastrowardoyo, dan semakin sering dijadikan komoditas berita justru setelah hubungan mereka kandas. Abi sendiri saat ini sudah terlihat mulai menancapkan pengaruhnya di dunia bisnis, meski belum sebesar nama2 yg lain tapi dengan konsistensi diyakini hanya tinggal menunggu saatnya untuk Abi menjadi salah satu calon pangeran di masa datang





5. Arga Winata

Sama seperti Andy Winata yg juga merupakan trah dari keluarga Winata. Arga Winata sendiri adalah keponakan TW yg bisa dibilang agak "menyebrang" karena tingkat efektifitasnya yg tidak sering berada dalam lingkaran AG, Arga atau biasa disebut Awe adalah pribadi yg sulit ditebak jalan pemikirannya, sekilas beberapa pribadi yg pernah mengenalnya tentu tidak menyadari potensi yg ada di dalam dirinya, mesti kita ingat dengan kekuatan trah dari AG tentu akan memudahkan jalannya dikemudian hari baik itu dari segi bisnis riil maupun "Underworld", Awee adalah satu contoh hidup yg menggambarkan permainan 2 kaki nya terhadap Group mafia lainnya dimana dia juga memiliki hubungan persaudaraan kental dengan Li Family maupun Aguan Family, tidak banyak yg bisa menjabarkan tentang sosok yg satu ini dimana
dia lebih nyaman untuk menikmati masa nya daripada dia harus bersusah payah memikirkan dynasty nya itu sendiri, rumor yg beredar bahwa terakhir dia jatuh dalam pelukan seorang escort asal Macau Land yg membuatnya lebih special adalah dibenarkan bahwa gadis tersebut bekerja di salah satu Club yg dimiliki Li Family, belum ada keterangan yg resmi akan dibawa kemana hubungan ini hanya saja jika itu sampai terjadi maka akan menjadi sebuah ironi yg tidak berkesudahan karena hanya membuat namanya menjadi sebuah lelucon di dalam dunia papan atas negeri ini karena hanya sanggup menggandeng seorang escort ilegal yg berusaha hidup di Indonesia ini



Sabtu, 26 Juni 2010

20 orang terkaya di Indonesia



Berikut adalah 20 Nama orang terkaya yg berdasarkan penghitungan riil mulai dari aset bergerak, tidak bergerak dan juga investasi properti maupun deposito di sejumlah bank di dalam dan luar Indonesia


1. R. Budi & Michael Hartono  - Kudus Group - US$ 7 miliar
2. Martua Sitorus  - Wilmar International - US$ 3 miliar
3. Susilo Wonowidjojo - Gudang Garam Group - US$ 2,6 miliar
4. Aburizal Bakrie - Bakrie & Brothers Group - US$ 2,5 miliar
5. Eka Tjipta Widjaja - Sinar Mas Group - U$S 2,4 miliar
6. Peter Sondakh - Rajawali Group - US$ 2,1 miliar
7. Putera Sampoerna - HM Sampoerna - US$ 2 miliar
8. Sukanto Tanoto - Raja Garuda Mas - US$ 1,9 miliar
9. Anthoni Salim - Indofood - US$ 1,4 miliar
10. Soegiharto Sosrodjojo - Sosro - US$ 1,2 miliar
11. Dasi Soeprajitno - BsB Group - US$ 1,18 miliar
12. Eddy William Katuari - Wings Group - US$ 1,1 miliar
13. Chairul Tanjung - PARA Group - US$ 990 juta
14. Hary Tanoesoedibjo - Bhakti Investama Group - US$ 930 juta
15. Murdaya Poo - Berca CCM Group - US$ 900 juta
16. Ir Ciputra - Ciputra Group- US$ 800 juta
17. Tommy Winata - Artha Graha Group - US$ 750 juta
18. Mochtar Riady - Lippo Group - US$ 410 juta

19. Arifin Panigoro - Medco Energi Corporation - US$ 650 juta
20. Alim Markus - Maspion Group - US$ 600 juta